Bios merupakan singkatan dari Basic
Input Output System. Bios merupakan sebuah program atau software
antarmuka tingkat rendah yang berfungsi mengendalikan atau mengontrol
perangkat keras yang terpasang pada komputer.
Bios disimpan atau ditanamkan di ROM ( read only memory ).
Bios disimpan atau ditanamkan di ROM ( read only memory ).
Setiap
Motherboard memiliki yang namanya Bios, dan bila bios ini rusak maka
kemungkinan besar motherboard tidak dapat digunakan kembali ( kecuali
bios di install ulang atau di upgrade ). Karena Bios ditanamkan di ROM,
maka kemungkinan kita hanya bisa merubah pengaturan yang telah ada,
misalkan kita merubah besarnya memory yang digunakan untuk VGA yang
berjenis onboard, atau mengubah waktu dan tanggal, serta mengubah
settingan dasar lainnya. Namun yang paling sering dirubah dan perlu
diketahui yaitu merubah urutan booting, dan mengecek ada tidaknya suatu
komponen komputer yang kita pasang. Misalkan kita memasang harddisk di
komputer kita, namun setelah kita cek dibios tidak ada harddisk maka
kemungkinan harddisk tidak terpasang dengan benar, jadi bios ini sangat
penting peranannya bagi jalannya sistem komputer.
Ada berbagai macam merek Bios, tergantung motherboard yang kita pakai . Yang terkenal yaitu, AMI BIOS, Phoenix BIOS, dll.
Jika anda akan merubah settingan bios, anda dapat melakukannya pada saat proses booting (menyalakan komputer), setiap Bios memiliki cara masing masing untuk masuk ke dalam Menu biosnya, yang paling umum adalah menekan tombol del atau alt+f4. Lihat saja petunjuk yang keluar dilayar monitor pertama kali komputer dinyalakan.
Jika anda akan merubah settingan bios, anda dapat melakukannya pada saat proses booting (menyalakan komputer), setiap Bios memiliki cara masing masing untuk masuk ke dalam Menu biosnya, yang paling umum adalah menekan tombol del atau alt+f4. Lihat saja petunjuk yang keluar dilayar monitor pertama kali komputer dinyalakan.
Istilah
BIOS pertama kali muncul dalam sistem operasi CP/M, yang merupakan
bagian dari CP/M yang dimuat pada saat proses booting dimulai yang
berhadapan secara langsung dengan perangkat keras (beberapa mesin yang
menjalankan CP/M memiliki boot loader sederhana dalam ROM). Kebanyakan
versi DOS memiliki sebuah berkas yang disebut "IBMBIO.COM" (IBM PC-DOS)
atau "IO.SYS" (MS-DOS) yang berfungsi sama seperti halnya CP/M disk
BIOS.
Fungsi Bios
- Mengenali semua hardware / perangkat keras yang terpasang pada PC / Komputer.
- Inisialisai ( Penyalaan ), serta pengujian terhadap semua perangkat yang terpasang ( Dalam proses yang dikenal dengan istilah Power On Self Test)
- Mengeksekusi MBR ( Master Boot record ) Yang berada pada sector pertama pada harddisk, yang fungsinya ialah untuk memanggil Sistem Operasi dan Menjalankannya.
- Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting/urutan booting, kinerja, serta kestabilan komputer)
- Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.
Jenis BIOS yang saat ini sangat banyak digunakan :
- AWARD BIOS
- AMI BIOS
- Phoenix BIOS
Untuk
masuk pada menu BIOS ada berbagai macam cara tergantung dari BIOS yang
anda gunakan. Untuk Award dan Ami umumnya menggunakan tombol Delete pada
saat pertama kali komputer di nyalakan.
Standard CMOS setup screen termasuk parameter operasi dasar yang perlu untuk di-set agar system bekerja dengan baik.
Standard CMOS setup screen termasuk parameter operasi dasar yang perlu untuk di-set agar system bekerja dengan baik.
DATE
Disini
anda dapat mengatur tanggal yang sesuai untuk real time clock
(mm:dd:yy) atau (bulan:tanggal:tahun). Pengubahan tanggal juga terkadang
dapat dilakukan untuk menghindari aktifnya suatu virus pada tanggal
tertentu.
TIME
Digunakan
untuk pengisian waktu yang tepat (real time clock). Sebuah real time
clock yang salah penyetingannya dapat juga menimbulkan masalah, misalnya
jika real time clock itu diminta oleh sebuah online-banking-software
sebagai kriteria plausibilitas (kewajaran). Rumus untuk memasukkan
tanggal (hh:mm:ss) atau (jam:menit:detik).
Hard Disk
Digunakan
untuk mengubah setting untuk harddisk. Semua chanel IDE dapat
dikonfigurasikan di sini, mulai dari primary master, primary slave,
secondary master, secondary slave. Kolom “type” digunakan untuk
menentukan parameter harddisk. BIOS sudah mempunyai 46 konfigurasi yang
sudah tersimpan. Pilihan “none” berarti tidak ada harddisk yang
terpasang. “Auto” berarti membuat BIOS melakukan autodeteksi ketika
proses booting dilakukan. Pilihan “user” akan memberikan keleluasaan
untuk mengubah parameter harddisk secara manual.
Floopy Disk (Drive A, drive B)
Bagian
ini dapat digunakan untuk mengkonfigurasikan floppy disk yang anda
gunakan. Pilihan yang ada akan menentukan ukuran dan kapasitas yang
digunakan. Ukuran yang tersedia adalah 3,5” dan 5,25” sedangkan
kapasitasnya bervariasi mulai dari 360K, 720K, 1,2M sampai 2.88M.
Pilihlah “none” jika tidak ada drive yang terpasang.
VGA (Video Graphics Array)
Setting
ini berhubungan dengan jenis kartu grafik, untuk kartu dengan resulusi
tinggi pilih “EGA/VGA”. Pilihan lain yang ada adalah CGA40, CGA80 atau
MONO
Halt On
Menentukan
apa yang menyebabkan PC anda akan berhenti bekerja (halt). Pilihan “all
errors” merupakan pilihan yang biasa digunakan dan akan menyebabkan PC
anda berhenti jika terjadi kesalahan disegala komponen. Pilihan “All,
But Keyboard” akan mengabaikan kesalahan akibat keyboard. Pilihan yang
lain adalah “No Errors”, ”All, But Disk”, ”All, But Disk/Key”.
BIOS Feature Setup
BIOS features setup ini adalah tipikal yang umum untuk semua jenis PC
Clear CMOS
Clear
CMOS / Reset BIOS merupakan trik untuk merubah setingan BIOS kembali
seperti semula (defaulnya/setingan dari pabrikannya). Untuk melakukan
ini Anda tidak usah mencabut batery yang ada pada Motherboard tetapi
cukup menindahkan posisi jumper CMOS, jumper ini biasanya terpasang di
sekitar batery.
Jumper
tersebut terpasang diatas 3 pin. Untuk setingan awal jumper berada di
pin 1,2 sedangkan pin 3 tidak diisi. Jika Anda ingin melakukan clear
CMOS maka Anda hanya lakukan cabut jumper tersebut dan pasang jumper
tersebut ke pin 2,3 pin 1 tidak diisi. Setelah itu diamkan komputer
kurang lebih 5 menit (untuk lebih memastikan CMOS clear). Setelah itu
cabut lagi jumpernya kemudian pasang keposisi semula ke pin 1,2 dan pin
3 tidak diisi.
Jangan lupa seting ulang BIOS, jam, tanggal sistem, dan setingan yang lainnya kemungkinan berubah.Ingat kalo mau clear CMOS/BIOS kondisi komputer harus mati dan usahakan tidak ada listrik yang menancap ke komputer.
Item-item yang tersedia untuk memasuki konfigurasi data secara umum ditemui dalam layar ini
Virus Warning
Digunakan
untuk mencegah terjadinya penulisan ke tabel partisi harddisk, hal ini
biasa dilakukan oleh virus untuk memperbanyak dirinya. Pilihan
“Disabled” digunakan untuk mencegah terjadinya virus pada saat ketika
melakukan instalasi. Pada keadaan “Enabled” ketika akan ada penulisan ke
tabel partisi maka akan ditampilkan pesan dalam bentuk mode teks.
CPU Internal Cache
Digunakan untuk meng-enable/disable CPU Internal Cache.
External Cache
Digunakan untuk meng-enable-disable CPU External Cache.
Quick Power On Self Test
Proses Power On Self Test (POST) adalah proses pemeriksaan komponen-komponen PC pada saat komputer cold boot.
Boot Sequence
Digunakan untuk menetukan urutan proses booting yang akan dilakukan. Jika anda hanya akan booting dari harddsik pilihlah “C,A,SCSI” atau “C Only”
Swap Floppy Device
Dapat digunakan untuk menukar posisi drive A dan drive B. jika anda buat menjadi “Enabled” maka drive A akan menjadi drive B dan sebaliknya.
Boot Up Floppy Seek
Apabila pilihan ini berada diposisi “Enabled” maka pada saat booting BIOS akan mencari tahu apakah yang dipergunakan adalah floppy drive 40 track yang lama atau 80 track yang baru dengan cara menggerakkan head-nya ke suatau track 40. Buatlah menjadi “Disabled” untuk mempercepat booting.
Floppy Disk Access Control
Pilihan ini digunakan untuk menentukan hak akses yang diberikan ke floppy disk. Pilihan “Read Only” akan menyebabkan floppy anda hanya dapat dibaca tanpa bisa ditulis. Dan pilihan “R/W” normal dapat dibaca dan ditulis.
Boot Up Numlock status
Apabila dibuat “enabled” maka bios akan mengaktifkan fungsi numlock pada extended At-keyboard pada saat booting. Dengan demikian maka blok tombol yang ada di sebelah kanan akan bekerja sebagai tombol angka dan bukan tombol kursor.
Boot Up System Speed
Menentukan keadaan PC ketika boot up jika pilihan ini tidak ada maka keadaannya adalah “high”. Kondisi “low” digunakan untuk memperlambat PC.
Gate A20 Option
Menentukan keadaan dari jalur A20 (address bus, jalur nomor 20). “Normal” merupakan metode yang telah lama digunakan dengan menggunakan keyboard controler sedangkan “Fast” adalah metode yang berlaku sekarang ini dan lebih cepat dengan menggunakan chipset.
Typematic Rate Setting
Apabila dibuat “Enabled” maka pilihan-pilihannya yaitu “Typematic Rate (Chars/sec)” dan Typematic Delay (msec).
Security Option
Digunakan untuk menggunakan kapan password akan ditanyakan. Pilihan Setup akan menyebabkan password akan ditanyakan ketika BIOS Setup dijalankan. Sedangkan pilihan sistem akan menyebabkan password akan ditanyakan setiap kali PC melakukan booting.
PS/2 Mouse Function Control
Apabila
dibuat menjadi auto maka pada saat booting BIOS akan mencari sebuah
PS/2 Mouse. Apabila PS/2 Mouse tidak dapat ditemukan maka IRQ 12 akan
dibebaskan untuk komponen lain yang memerlukan. Dengan “Disabled” maka
tidak akan dilakukkan pengecekan.
PCI/VGA Palette Snoop
Pilihan standart adalah “Disabled”. Tapi jika anda menggunakan MPEG Card pada slot ISA dan mengalami kesalahan pada palet warna maka ubahlah menjadi “Enabled”.
OS Selector for DRAM > 64 MB
Jika anda menggunakan OS/2 Warp dan memiliki memory lebih dari 64 MB maka ubahlah menjadi “Enabled”. Dan sebaliknya ubah menjadi “Disabled”.
System/Video BIOS Shadow
Pada keadaan “Enabled” maka isi ROM BIOS sistem dan video yang lambat akan dishadow dan disalin ke RAM yang lebih cepat sehingga akses ke BIOS menjadi lebih cepat.
HDD S.M.A.R.T Capability
Digunakan untuk mengaktifkan fasilitas SMART pada hardisk anda. SMART adalah singkatan dari Self Monitoring, Analysis and Reforting Technology.
Chipset Feature Setup berisi:
Auto Configuration
Auto Configuration
DRAM Speed Selection
Di
sini akan ditentukan kecepatan dari memory yang dipergunakan untuk FPM
(Fast page Mode) dan EDO DRAM (Extended Data-Out). Waktu yang biasa
digunakan adalah “60ns” dan “70ns”.
System/Video BIOS Cacheable
Jika dibuat “Enabled” maka BIOS yang telah dishadow ke RAM dapat di chace-memory. Pilihan “Enabled” akan meningkatkan kecepatan system.
8/16 Bit I/O Recovery Time
Di sini anda dapat mengatur beberapa banyak siklus yang digunakan untuk menunggu antara akses-akses yang akan dilakukan melalui Bus ISA.
System/Video BIOS Cacheable
Jika dibuat “Enabled” maka BIOS yang telah dishadow ke RAM dapat di chace-memory. Pilihan “Enabled” akan meningkatkan kecepatan system.
8/16 Bit I/O Recovery Time
Di sini anda dapat mengatur beberapa banyak siklus yang digunakan untuk menunggu antara akses-akses yang akan dilakukan melalui Bus ISA.
Power Management
Disini
anda dapat mematikan (“Disabled”) atau menyalakan seluruh pilihan untuk
penghematan energi. Jika anda aktifkan anda dapat menggunakan dua
konfigurasi yang sudah diberikan , yaitu : “Max Saving” dan “Min Saving”
sedangkan pilihan “User Define” digunakan untuk melakukan konfigurasi
Power Management secara manual dengan mengubah beberapa pilihan lain.
PM Control by APM
Apabila anda menggunakan sebuah sistem operasi yang disertai dengan Advanced Power management seperti Windows 95.
Video Off Method
Disini
tersedia bermacam-macam setting bagaiman monitor harus dimatikan. Pada
pilihan “Blank Screen” hanya akan dikirim tampilan kosong ke monitor.
Pilihan “VH-Sync+Blank” akan turut mematikan signal-signal sinkronisasi.
Pilihan “DPMS Support” menentukan bahwa display adapter dam monitor
diarahkan pada VESA Display Power Management Signaling.
Modem use IRQ
Disini
dapat ditentukan IRQ yang digunakan oleh modem yang ada. Jika IRQ ini
aktif akan “membangunkan” PC untuk menerima faksmili atau kiriman data.
Doze/Standby/Suspend Mode
Setting
ini digunakan untuk mengatur lamanya waktu yang diberikan bagi PC dalam
keadaan aktif sebelum memasuki mode-mode yang ada. Pada mode Doze hanya
processor dan harddisk yang dimatikan, mode Stand By mematikan harddisk
dan monitor sedangkan mode Suspend akan mematikan semua komponen.
HDD Power Down
Menentukan
berapa lama yang diberikan bagi harddisk untuk tidak bekerja sebelum
dimatikan oleh BIOS secara software. Beberapa harddisk lama mengalami
masalah jika bagian ini diaktifkan karena setelah “tidur” harddisk
tersebut tidak bisa bangun secara software.
Wake Up Event in Doze & Standby
Berisi
daftar IRQ yang dapat membangunkan PC mode Doze atau StandBy. IRQ-IRQ
ini biasanya berhubungan dengan hardware tertentu, misalnya IRQ 4 untuk
mouse, 14 dan 15 untuk hardisk. Dalam versi-versi BIOS yang lebih baru
dikenal dengan istilah Reload Global Timer Events.
Power Down & Resume Events
Didalam daftar yang kedua ini semua komponen ditandai dengan “on” yang akan membangunkan komputer dari dalam suspend mode.
VGA-Active Monitor
Apabila
pilihan ini berada pada “Enabled” maka aktivitas display adapter akan
membangunkan sistem ketika berada dalam mode Stand by
CPU Fan Off in Suspend. Apabila diposisikan pada ”Enabled” maka BIOS akan mematikan kipas prosesor ketika berada pada mode suspend. Tapi kipas prosesor yang digunakan harus mengambil power dari konektor khusus di mother board dan tidak langsung dari konektor power supply.
CPU Fan Off in Suspend. Apabila diposisikan pada ”Enabled” maka BIOS akan mematikan kipas prosesor ketika berada pada mode suspend. Tapi kipas prosesor yang digunakan harus mengambil power dari konektor khusus di mother board dan tidak langsung dari konektor power supply.
Resume by Ring
Apabila
pilihan ini berada pada posisi “Enabled” dan saluran ring-indicator
dari interface serial menunjukkan adanya panggilan masuk pada modem,
maka PC akan dibangunkan dari dalam mode penghematan energi.
IRQ 8 Clock event/IRQ 8 Break Suspend
Jika
anda memposisikan setting ini pada “Enabled” , maka real time clock
dapat membangunkan komputer dari dalam mode suspend; karena IRQ 8 adalah
interrupt dari real time clock (RTC).
INTEGRATED PERIPHERALS
Block Mode
Apabila dibuat “Enabled” atau “Auto” dan “HDD MAX” maka BIOS akan menggunakan block mode untuk transfer ke hardisk.
IDE PIO/UDMA
Digunakan untuk memilih mode PIO atau UDMA yang akan digunakan.
MODE PIO
PIO Mode
|
Cycle Time (ns)
|
Transfer rate (MB/s)
|
Spesifikasi
|
0
|
600
|
3,3
|
ATA
|
1
|
383
|
5,2
|
ATA
|
2
|
240
|
8,3
|
ATA
|
3
|
180
|
11,1
|
ATA-2+IORDY
|
4
|
120
|
16.1
|
ATA-2+IORDY
|
5
|
90
|
22.2
|
Belum ada
|
Mode DMA
DMA
adalah singkatan dari Direct Memory Accsess berarti data ditransfer
langsung antara harddisk dengan memori tanpa menggunakan CPU. Cara ini
berlawanan dengan PIO yang menggunakan CPU.
PCI Slot IDE Second Chanel
Dengan ini channel kedua dari sebuah card EIDE di slot PCI dapat diaktifkan “Enabled” atau dimatikan “Disabled”.
On-Chip Primary/Secondary PCI IDE
On-chip
Primary/Secondary PCI IDE digunakan untuk mengaktifkan atau mematikan
channel dari Onboard-IDE-Contoller. Ada dua channel yang biasanya telah
ada di motherboard, yaitu primary channel dan secondary channel. Jika
anda buat menjadi “Enabled” maka channel ini akan diaktifkan.
Jika anda ingin mematikannya maka gunakan pilihan “Disabled”, Anda dapat mematikan salah satu channel onboard-IDE jika Anda ingin memasang hardisk controller card secara manual pada komputer anda.
Jika anda ingin mematikannya maka gunakan pilihan “Disabled”, Anda dapat mematikan salah satu channel onboard-IDE jika Anda ingin memasang hardisk controller card secara manual pada komputer anda.
Onboard PCI SCSI Chip
Jika
motherboard anda memiliki Onboard SCSI Controler maka pilihan ini akan
tampil. Digunakan untuk mengaktifkan atau menonaktifkan SCSI Controler
yang ada pada mother board anda.
USB Controller
Pada
mother board yang menggunakan chipset yang mendukung USB maka BIOS
Setup akan menampilkan pilihan ini. Pilihan “Enabled” akan mengaktifkan
USB Controller sedangkan pilihan “Disabled” akan mematikannya.
Onboard FDC Controller
Pilihan
“Enabled” akan mengaktifkan OnBoard-Floppy disk-Controller. Resource
yang digunakan oleh controller adalah IRQ 6 dan DMA 2. Jika “Disabled”
maka sebaliknya.
Onboard Serial Port ½
Onboard
Serial Port ½ digunakan untuk konfigurasi OnBoard Serial Port. Biasanya
ada dua channel serial port yang dimiliki oleh motherboard. Pilihan
“Disabled” akan menyebabkan serial port Anda tidak aktif, sedangkan
pilihan lainnya akan menentukan port dan IRQ yanbg digunakan.
Pilihan-pilihan lainnya itu antara lain “3F8/IRQ4”, “2F8/IRQ3”, dan
sebagainya. Ada kalanya Anda harus mengganti konfigurasi serial port
ketika Anda memasang modem internal yang menggunakan COM4.
UART2 Mode
UART2
mode digunakan untuk konfiguarasi serial port yang digunakan untuk
komunikasi dengan komponen inframerah. Pilihan “Standard” digunakan
untuk komunikasi normal dengan interface RS-233-C. Sedangkan pilihan
lainnya, yaitu “IrDA 1.0”, “IrDA 1.1”, “ASK-IR” digunakan untuk
menentukan tipe alat komunikasi inframerah yang terpasang pada serial
port PC Anda.
Duplex Mode
Pilihan
“Full” akan membuat komunikasi melalui inframerah dapat melakukan
pengiriman dan penerimaan secara bersamaan, sedangkan pilihan “Half”
akan menyebabkan proses pengiriman dan penerimaan data akan dilakukan
secara bergantian.
Onboard Parallel Port
klik gambar untuk memperbesar
Onboard
Parallel port digunakan untuk mengkonfigurasi Onboard Parallel port.
Biasanya hanya ada satu channel Paralel port yang dimiliki oleh
motherboard. Pilihan “Disabled” akan menyebabkab parallel port Anda
tidak aktif. Sedangkan pilihan lainnya akan menentukan port Anda tidak
aktif, sedangkan pilihan lainnya akan menentukan port dan IRQ yang
digunakan. Pilihan-pilihan lainnya itu antara lain “378/IRQ7”,
“278/IRQ5”, dan sebagainya.
Parallel Port Mode
Di
sini biasanya tercantum “SPP”, “EPP” dan “ECP” serta bermacam-macam
kombinasi dari dalamnya sebagai mode operasi untuk paralel port.
Berbeda dengan sebuah Standard Parallel Port (SPP), baik Enhached Paralel Port (EPP) maupun Extended Capabilities Port (ECP) bekerja secara dua arah (bidirectional) dan dengan demikian maka paralel port yang dikonfigurasikan sebagai EPP dan ECP akan bekerja lebih cepat dibandingkan dengan SPP. Apabila tidak timbul masalah, maka “ECP/EPP” merupakan setting yang terbaik, terfleksibel dan tercepat.
Berbeda dengan sebuah Standard Parallel Port (SPP), baik Enhached Paralel Port (EPP) maupun Extended Capabilities Port (ECP) bekerja secara dua arah (bidirectional) dan dengan demikian maka paralel port yang dikonfigurasikan sebagai EPP dan ECP akan bekerja lebih cepat dibandingkan dengan SPP. Apabila tidak timbul masalah, maka “ECP/EPP” merupakan setting yang terbaik, terfleksibel dan tercepat.
ECP Mode Use DMA
Menentukan
channel DMA yang akan digunakan untuk parallel port dalam mode ECP.
Pilihlah DMA 3 karena pilihan DMA 1 biasanya bentrok dengan sound card.
Parallel Port EPP Type
Menentukan
type EPP yang akan digunakan ketika Anda memilih parallel port dalam
mode EPP. Pilihan yang ada adalah “EPP1.7” dan “EPP1.9” yang lebih baru.
PNP/PCI Configuration
PNP OS Installed
Jika anda memilih “Yes” maka BIOS mengurus pemberian IRQ, DMA dan I/O hanya pada saat booting.
Resources Controlled By
Disini
dengan option “Auto” dan “Manual” anda dapat memutuskan, apakah
pemberian resources harus dilakukan secara otomatis melalui BIOS atau
setidaknya sebagian dilakukan secara manual.
Reset Configuration Data
Digunakan
untuk menghapus data PnP yang tersimpan pada blok ESCD (Extended System
Configuration Data) jika anda pilih “Enabled” maka BIOS akan menghapus
data ESCD. Tapi hanya sekali saja, setelah itu pilihan ini akan diubah
menjadi “Disabled” secara otomatis.
PCI IRQ Activated By
PCI IRQ Activated By digunakan untuk menentukan cara mengaktifkan IRQ pada bus PCI. Pilihan yang ada yaitu “Level” dan “Edge”
Slot x using INT
Slot
x using INT# menentukan IRQ yang akan digunakan oleh card yang
terpasang pada masing-masing slot PCI. Dapat dimanfaatkan untuk
memecahkan masalah. Jika ada IRQ yang digunakan oleh card ISA yang tidak
Plug n Play. Jika tidak ada masalah lebih baik tak ada pilihan “Auto”.
Perhitungan bandwith, bus speed dan clock speed utk basic overclock
Perhitungan Procesor = Bus x Multiplier = MHz - GHz dalam hitungan satuan kecepatan prosesor saat ini
VGA di hitung berdasarkan Core speed + Memory Clock Speed.
Memory Vga berguna utk render graphic dan ketajaman resolusi yg berhasil didapat ditentukan dr besarnya memory.
Sedangkan
utk kecepatan render enviroment dan kehalusan ditentukan dari memory
clock yg di kombinasi dari satuan bandwith disebut Bit. Makin gede bit
makin lancar dan mulus kerja GPU nya, Contoh : 128 Bit, 178 Bit, 256
Bit, 512 bit, 768 Bit, yg paling terakhir teknolgi dari ATI yg berhasil
mencapai 1 Giga Bit.
Cara Perhitungan Speed VGA
1. SHADER dan FPU
... pendekatan mereka beda bro, baik Nvidia maupun ATI make cara mereka sendiri, berikut ...
Nvidia
Berlaku untuk G80, G92, dan teman2
Rumus: Stream Processor x 3 x Shader clock
Contoh: 8800GT --> 112 x 3 x 1500Mhz = 504GFlops
Makin Cepat Makin Bagus
AMD/ATI
Generasi HD2000, HD3000 dan HD4000
Rumus: Stream Processor x 2 x Core Clock
Contoh: HD3870 --> 320 x 2 x 775MHz = 496GFlops
2. FILLRATE
Terdiri dari Pixel Fillrate dan Texture Fillrate. Baik Nvidia dan ATI make rumus yang sama, yaitu unit2 untuk pixeling dan texturing dikali core clock.
Texture Fillrate --> TMUs / Texture Mapping unit
Contoh:
8800GT: 56 x 600MHz = 33.6GTexel/s
HD3870: 16 x 775MHz = 12.4GTexel/s
Kunci penting main game dengan texture gila-gilaan
Pixel Fillrate --> ROPs / Raster operation / Render back_end
Contoh:
8800GT: 16 x 600MHz = 9.6GPixel/s
HD3870: 16 x 775MHz = 12.4GPixel/s
Pixel Fillrate ini kunci saat proses frame buffer (resolusi/AA), bahu menbahu dengan Memory VGA
3. Memory Bandwidth
Rumus: ( Speed DDR VGA x Bus width ) / 8
Contoh:
8800GT: (1800 x 256) / 8 = 57.6GB/s
HD3870: (2250 x 256) / 8 = 72GB/s
Bandwidth memory VGA, makin cepet makin lebar jalurnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar